Archive for 2012

Dan Akupun Bertanya tentang Cinta

Aku bertanya pada alam semesta tentang arti CINTA, lalu satu demi satu mereka menjawab
Bumi menjawab:
CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.

Air menjawab:
CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan

Sabtu, 24 November 2012
Posted by Himmatul Aliyah

Muhammad Natsir


“Pilihlah salah satu dari dua jalan, Islam atau Atheis.” adalah kutipan pidato Muhammad Natsir di Parlemen Indonesia di masa kemerdekaan. Muhammad Natsir adalah tokoh Islam kontemporer dunia Islam, mujahid dan politikus piawai. Mencurahkan segenap kemampuan untuk menjadikan Islam sebagai sistem pemerintahan Indonesia, dan melawan orang-orang yang menghalangi tegaknya Islam. Hingga riwayat hidupnya tercatat dalam buku “Mereka yang telah pergi, Tokoh-tokoh Pembangunan Pergerakan Islam Kontemporer”.
Muhammad Natsir lahir pada tanggal 16 Juli 1908 di Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Ia dibesarkan di keluarga agamis, ayahnya Idris Sutan Saripado seorang ulama terkenal di Indonesia adalah pegawai pemerintah dan pernah menjadi Asisten Demang di Bonjol. Natsir adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Dia kemudian diangkat menjadi penghulu atau kepala suku Piliang dengan gelar Datuk Sinaro Panjang di Pasar Maninjau.
Natsir pada mulanya sekolah di Sekolah Dasar pemerintah di Maninjau, kemudian HIS pemerintah di Solok, HIS Adabiyah di Padang, HIS Solok dan kembali HIS pemerintah di Padang. Natsir kemudian meneruskan studinya di Mulo Padang, seterusnya AMS A 2 (SMA jurusan Sastra Barat) di Bandung. Walaupun akan mendapatkan beasiswa seperti di Mulo dan AMS untuk belajar di Fakultas Hukum di Jakarta atau Fakultas Ekonomi di Rotterdam, dia tidak melanjutkan studinya dan lebih tertarik pada perjuangan Islam.
Senin, 13 Agustus 2012
Posted by Himmatul Aliyah
Tag :

Kehidupan Lumut



Lumut itu pioner. Dia bisa hidup di lingkungan yang amat “menyakitkan”. Bahkan dia tidak hanya hidup sendiri, dia membuat lingkungan menjadi subur dan “menciptakan” kehidupan tanaman lain. Dia ada dengan “keberaniannya”, dan tidak egois, hidupnya membawa kehidupan orang lain.
Tetapi, lumut begitu mungil dan kecil. Ketika banyak tanaman yang lebih besar darinya tumbuh, dia lenyap begitu saja. Tempatnya “dijajah”. Namun dia tak lantas membalas dendam.
Dia akan tumbuh di tubuh tanaman besar itu, bagian yang teduh. Dia tetap “menyambung tali silaturrahim”. Meski lagi-lagi dia akan diusir. Tapi dia tak pernah putus asa untuk melakukan sesuatu. Agar tetap eksis di lingkungan yang dia rintis.
Dia juga bisa tumbuh di atas batu. Dia mereduksi batu itu menjadi sesuatu yang lebih lembut, pasir atau bahkan debu. Dari yang bahan bakar Jahannam menjadi benda yang menyucikan bagi orang-orang yang bertayamum.
Ketika manusia makin serakah, tanaman yang besar itu roboh satu demi satu. Mereka seolah sedang “diadzab” dan dibumihanguskan. Tapi lumut, bagaimana keadaanmu kini?
Minggu, 12 Agustus 2012
Posted by Himmatul Aliyah

Mengapa Wanita Mudah Menangis?


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab aku wanita". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...." 

Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?, Ibu menangis tanpa sebab yang jelas". sang ayah menjawab, "Semua wanita memang sering menangis tanpa alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. 

Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi remaja, ia tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?" 
Kamis, 14 Juni 2012
Posted by Himmatul Aliyah
Tag :

Jangan Korbankan Wanita!

Bro en Sis pembaca setia gaulislam, ketika akan menulis edisi ini, saya jadi inget tulisan saya waktu jadi editor di Buletin STUDIA 12 tahun silam—tahun 2000 (ini juga buletin remaja yang saya kelola bersama kawan-kawan sebelum saya dan kawan-kawan lainnya mengelola gaulislam di tahun 2007). Ya, rasa-rasanya cocok kalo ditulis ulang (tentu dengan beberapa update informasi) untuk merespon gonjang-ganjing pembahasan RUU KKG (Rancangan Undang-Undang Keadilan dan Kesetaraan Gender) di DPR yang diprotes banyak kaum muslimin. Wah, gaulislam ngebahas yang serius nih? Iyalah. Kan kalo ngebahas soal musik udah, ngebahas soal boyband SuJu (Super Junior) yang berisikan cowok-cowok keren asal Korea yang bikin histeris para ELF (sebutan untuk para penggemar Super Junior) karena akan manggung selama tiga hari di Indonesia akhir April 2012 ini, gaulislam udah bahas secara umum tentang musik di edisi 231 dan edisi 233. Silakan dibaca lagi ya. Insya Allah mewakili.
Nah, sekarang gaulislam bakalan ikut peduli soal harkat dan martabat kaum perempuan. Ciee.. bukan karena setuju feminisme lho, tapi karena Islam memang mengajarkan kita memuliakan wanita. Tetapi sepertinya saat ini, fakta menunjukkan bahwa wanita diciptakan untuk menyenangkan laki-laki semata. Di tempat-tempat hiburan, perempuan telah menjadi barang dagangan yang bisa menggairahkan bagi laki-laki. Tak ada tempat hiburan yang ‘menjual’ laki-laki, kan? Malah Demosthenes (orator hebat di masa Yunani Kuno) pernah berkata, “Kita perlukan gundik untuk memuaskan kesenangan kita, dan istri untuk melahirkan keturunan kita.” Halah!
Senin, 23 April 2012
Posted by Himmatul Aliyah
Tag :

Ketika Cinta Berbuah Surga

Di tanah Kurdistan , ada seorang raja yang adil dan shalih. Dia memiliki seorang anak laki-laki yang tampan, cerdas, dan pemberani. Saat-saat paling menyenangkan bagi sang raja adalah ketika dia mengajari anaknya itu membaca Al-Quran. Sang raja juga menceritakan kepadanya kisah-kisah kepahlawanan para panglima dan tentaranya di medan pertempuran. Anak raja yang bernama Said itu, sangat gembira mendengar penuturan kisah ayahnya. Si kecil Said akan merasa jengkel jika di tengah-tengah ayahnya bercerita, tiba-tiba ada orang yang memutuskannya.
Jumat, 20 April 2012
Posted by Himmatul Aliyah
Tag :

Kisah Abdullah Bin Khudzafah Dan Raja Romawi

Ibnu Katsir dan lainnya meriwayatkan, Umar bin Khattab radhiyallahu'anhum. mengutus pasukan melawan Romawi. Ikut serta dalam pasukan ini, seorang sahabat muda bernama Abudullah bin Khudzafah radhiyallahu'anhu. Perang pun berkecamuk hebat. Kehebatannya menyisakan dercak kagum panglima Romawi atas keteguhan kaum Muslimin dan keberanian mereka menghadapi maut.

Posted by Himmatul Aliyah
Tag :

Date

Popular Post

Hak Cipta Milik Allah Subhanahu wa Ta'ala. Diberdayakan oleh Blogger.

Al-Qur'an

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (Ali Imran : 104)

Al-Hadits

"Barang Siapa yang mengajak orang pada suatu kebaikan, maka ia mendapat pahala sebanyak pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun." (HR. Muslim)

Quotes

“Kalau kau bukan anak raja, dan kau bukan anak seorang ulama besar, maka jadilah penulis” [Imam Al- Ghazali]

Followers

- Copyright © Live Like a Bee -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -