- Back to Home »
- Muslimah »
- Mengapa Wanita Mudah Menangis?
Posted by : Himmatul Aliyah
Kamis, 14 Juni 2012
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada
ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab
aku wanita". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya
tersenyum dan memeluknya
erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."
Kemudian
anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?, Ibu menangis
tanpa sebab yang jelas". sang ayah menjawab, "Semua wanita memang
sering menangis tanpa alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan
ayahnya.
Sampai
kemudian si anak itu tumbuh menjadi remaja, ia tetap bertanya-tanya, mengapa
wanita menangis. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada
Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"
Dalam
mimpinya ia merasa seolah Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku
membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh
beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut
untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
Kuberikan
wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya,
walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu. Kuberikan
keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua
orang sudah putus asa.
Kepada
wanita, Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau sakit,
walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan
wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai
semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu
melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan
pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan
memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
Kuberikan
wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui
masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang
melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.
Kuberikan
kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan
pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai
istrinya. Walau seringkali
pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada
suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling
menyayangi.
Dan
akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang
khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapan pun ia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata ini
adalah air mata kehidupan". (Zuriati Ibrahim from milist ingatan)