Archive for April 2012
Jangan Korbankan Wanita!
Bro en Sis pembaca setia gaulislam, ketika akan
menulis edisi ini, saya jadi inget tulisan saya waktu jadi editor di Buletin
STUDIA 12 tahun silam—tahun 2000 (ini juga buletin remaja yang saya kelola
bersama kawan-kawan sebelum saya dan kawan-kawan lainnya mengelola gaulislam di
tahun 2007). Ya, rasa-rasanya cocok kalo ditulis ulang (tentu dengan beberapa
update informasi) untuk merespon gonjang-ganjing pembahasan RUU KKG (Rancangan
Undang-Undang Keadilan dan Kesetaraan Gender) di DPR yang diprotes banyak kaum
muslimin. Wah, gaulislam ngebahas yang serius nih? Iyalah. Kan kalo ngebahas
soal musik udah, ngebahas soal boyband SuJu (Super Junior) yang berisikan cowok-cowok
keren asal Korea yang bikin histeris para ELF (sebutan untuk para penggemar
Super Junior) karena akan manggung selama tiga hari di Indonesia akhir April
2012 ini, gaulislam udah bahas secara umum tentang musik di edisi 231 dan edisi
233. Silakan dibaca lagi ya. Insya Allah mewakili.
Nah, sekarang gaulislam bakalan ikut peduli soal
harkat dan martabat kaum perempuan. Ciee.. bukan karena setuju feminisme lho,
tapi karena Islam memang mengajarkan kita memuliakan wanita. Tetapi sepertinya
saat ini, fakta menunjukkan bahwa wanita diciptakan untuk menyenangkan
laki-laki semata. Di tempat-tempat hiburan, perempuan telah menjadi barang
dagangan yang bisa menggairahkan bagi laki-laki. Tak ada tempat hiburan yang
‘menjual’ laki-laki, kan? Malah Demosthenes (orator hebat di masa Yunani
Kuno) pernah berkata, “Kita perlukan gundik untuk memuaskan kesenangan kita,
dan istri untuk melahirkan keturunan kita.” Halah!
Ketika Cinta Berbuah Surga
Di tanah Kurdistan , ada seorang raja yang adil dan
shalih. Dia memiliki seorang anak laki-laki yang tampan, cerdas, dan pemberani.
Saat-saat paling menyenangkan bagi sang raja adalah ketika dia mengajari
anaknya itu membaca Al-Quran. Sang raja juga menceritakan kepadanya kisah-kisah
kepahlawanan para panglima dan tentaranya di medan pertempuran. Anak raja yang
bernama Said itu, sangat gembira mendengar penuturan kisah ayahnya. Si kecil
Said akan merasa jengkel jika di tengah-tengah ayahnya bercerita, tiba-tiba ada
orang yang memutuskannya.